MASALAH UMUM PENGENDALIAN AKUNTANSI STANDAR
ARTI PENTINGNYA PENGENDALIAN AKUNTANSI Dalam perusahaan atau organisasi kecil, manajer atau pemilik perusahaan dapat mengamati dan menge...
https://akuntanshit.blogspot.com/2014/06/masalah-umum-pengendalian-akuntansi.html
ARTI PENTINGNYA PENGENDALIAN AKUNTANSI
Dalam perusahaan atau organisasi kecil, manajer atau
pemilik perusahaan dapat mengamati dan mengendalikan sendiri semua operasi.
Dalam banyak hal, dengan mengamati operasi pengolahan, dia dapat mendeteksi
ketidak efisienan atau metode-metode yang tidak wajar dan memperbaiki
kondisi-kondisi tersebut di tempat kejadiannya.
Apabila suatu perusahaan tersebut sudah semakin besar dan
berkembang, hubungan yang dekat atau supervisi langsung pemilik atau manajer
sebagian besar akan hilang. Dengan demikian dibutuhkan cara pengendalian yang
lain untuk dapat mengelola secara efktif, yaitu pengendalian akuntasi dan
laporan statistik.
CAKUPAN PENGENDALIAN AKUNTANSI
Pengendalian akuntansi mencakup smua
aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti :
1. Pembayaran
kas
2. Arus
kas
3. Investasi
yang bijaksana dan pengamanan dana dari penyelewengan
KEBUTUHAN AKAN STANDAR
Para pimpinan
yang berhasil telah mengembangkan cara-cara yang lebih efektif untuk mengatur
dan mengendalikan kegiatan-kegiatan. Sekarang tidak cukup hanya sekedar
mengetahui berapakah biaya produksi atau biaya penjualan. Terdapat kebutuhan
yang nyata untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan teknik-teknik
dan proses-proses produksi yang paling ekonomis.
Manajemen yang
ilmiah mengakui nilai dan kebutuhan akan berbagai jenis standar teknis untuk
merencanakan operasi pengolahan dan mengevaluasi efektivitas dalam teknik yang
dinyatakan dalam satuan financial, menjadi standar biaya; standar ini, yang
didasarkan atas penelitian dan analisa yang teliti mengenai berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan operasi dengan metode-metode sebaik-baiknya, telah
menjadi tolok-ukur yang dapat diandalkan untuk mengukur dan mengendalikan biaya.
Oleh karena
standar telah didefinisikan sebagai suatu tolok ukur prestasi yang dikembangkan
secara ilmiah, maka setidak-tidaknya ada dua kondisi yang tercakup dalam menetapkan standar, yaitu :
1. Standar adalah
hasil dari Penelitian yang Teliti atau Analisa terhadap Prestasi yang Lalu dan
Ikut Mempertimbangkan Kondisi-kondisi yang Diharapkan di Masa Mendatang. Jadi
standar bukanlah sekedar terkaan-terkaan; tetapi merupakan pendapat, yang
didasarkan pada fakta-fakta yang tersedia dari orang-orang yang paling ahli
untuk menilai bagaimana prestasi kerja itu seharusnya.
2. Standar perlu
Ditinjau Ulang dan Direvisi dari Waktu ke Waktu. Suatu stadar ditetapkan
berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. Bila kondisi-kondisi berubah, standar
harus juga diubah; kalau tidak, maka standar tidak akan merupakan tolok ukur
yang benar. Bilamana terdapat kerjasama kelompok yang efektif, dan khususnya
bila standar dikaitkan dengan pembayaran insenrif para pegawai maka kemungkinan
perubahannya adalah besar.
MANFAAT STANDAR
A.
Dalam
Pengendalian Biaya
1. Standar memberikan suatu tolok ukur yagn lebih baik mengenai prestasi pelaksanaan.
2. Memungkinkan dipergunakannya “prinsip perkecualian (principle of exception)” dengan akibat penghematan waktu.
3. Memungkinkan biaya akuntansi yang ekonomis.
4. Memungkinkan pelaporan yang segera atas informasi pengendalian biaya.
5. Standar berlaku sebagai insentif bagi karyawan.
1. Standar memberikan suatu tolok ukur yagn lebih baik mengenai prestasi pelaksanaan.
2. Memungkinkan dipergunakannya “prinsip perkecualian (principle of exception)” dengan akibat penghematan waktu.
3. Memungkinkan biaya akuntansi yang ekonomis.
4. Memungkinkan pelaporan yang segera atas informasi pengendalian biaya.
5. Standar berlaku sebagai insentif bagi karyawan.
B.
Dalam Penetapan
Harga Jual
1. Tersedianya informasi biaya yang lebih baik sebagai dasar untuk menetapkan harga.
2. Menambah fleksibilitas pada data harga jual.
3. Dapat dengan lebih segera menyediakan data untuk penetapan harga.
1. Tersedianya informasi biaya yang lebih baik sebagai dasar untuk menetapkan harga.
2. Menambah fleksibilitas pada data harga jual.
3. Dapat dengan lebih segera menyediakan data untuk penetapan harga.
C.
Dalam Penilaian
Persediaan
1. Diperoleh suatu angka “biaya” yang lebih baik
2. Diperoleh kesederhanaan dalam penilaian persediaan
1. Diperoleh suatu angka “biaya” yang lebih baik
2. Diperoleh kesederhanaan dalam penilaian persediaan
D.
Dalam
Perencanaan Anggaran
1. Penetapan biaya total standar dipermudah
2. Tersedia alat untuk menunjukkan adanya penyimpangan prestasi kerja di bawah yang tidak ditetapkan
1. Penetapan biaya total standar dipermudah
2. Tersedia alat untuk menunjukkan adanya penyimpangan prestasi kerja di bawah yang tidak ditetapkan
JENIS-JENIS STANDAR YANG DIBUTUHKAN
a. Standar Untuk Semua Kegiatan Perusahaan
Pengendalian manajerial meluas sampai pada semua fungsi perusahaan – penjualan, produksi, keuangan, dan riset.
Pengendalian manajerial meluas sampai pada semua fungsi perusahaan – penjualan, produksi, keuangan, dan riset.
b. Standar Untuk Prestasi Setiap Personel
Biaya-biaya dikendalikan oleh manusia. Melalui tindakan seseorang atau sekelompok oranglah biaya-biaya dikoreksi atau diurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
Biaya-biaya dikendalikan oleh manusia. Melalui tindakan seseorang atau sekelompok oranglah biaya-biaya dikoreksi atau diurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
c. Standar Kuantitas Bahan
Dalam memproduksi suatu barang, salah satu factor biaya yang paling nyata ialah kuantitas dari bahan yagn dipergunakan.
Dalam memproduksi suatu barang, salah satu factor biaya yang paling nyata ialah kuantitas dari bahan yagn dipergunakan.
d. Standar Harga Bahan
Untuk membedakan penyimpangan biaya (cost variances) yang terjadi karena pemakaian bahan yang berlebihan dari perbedaan biaya yang terjadi karena perubahan harga, maka perlu ditetapkan suatu standar harga bahan.
Untuk membedakan penyimpangan biaya (cost variances) yang terjadi karena pemakaian bahan yang berlebihan dari perbedaan biaya yang terjadi karena perubahan harga, maka perlu ditetapkan suatu standar harga bahan.
e. Standar Jumlah Jam Kerja
Sering upah merupakan unsur biaya produk yang paling mahal.
Sering upah merupakan unsur biaya produk yang paling mahal.
f. Standar Tarif Upah
Tarif upah pada umumnya ditentukan oleh factor-faktor di luar penguasaan perusahaan, mungkin sebagai hasil dari permufakatan melalui serikat buruh atau menurut tarif yang berlaku di pasaran setempat.
Tarif upah pada umumnya ditentukan oleh factor-faktor di luar penguasaan perusahaan, mungkin sebagai hasil dari permufakatan melalui serikat buruh atau menurut tarif yang berlaku di pasaran setempat.
g. Standar Biaya Overhead Pabrik
Salah satu dari banyak masalah yang harus dipecahkan oleh sebagian besar controller, adalah menetapkan standar untuk mengendalikan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead expense) dan juga pembebanannya pada produksi.
Salah satu dari banyak masalah yang harus dipecahkan oleh sebagian besar controller, adalah menetapkan standar untuk mengendalikan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead expense) dan juga pembebanannya pada produksi.
h. Standar Penjualan
Standar penjualan dapat ditetapkan untuk tujuan pengendalian dan pengukuran efektivitas kegiatan penjualan atau pemasaran
Standar penjualan dapat ditetapkan untuk tujuan pengendalian dan pengukuran efektivitas kegiatan penjualan atau pemasaran
i.
Standar Biaya
Distribusi
Sama seperti standar produksi yang ternyata berguna dalam mengendalikan biaya produksi, demikian juga semakin banyak perusahaan menemukan bahwa standar biaya distribusi merupakan alat pembantu yang berguna dalam mengarahkan usaha penjualan secara layak.
Beberapa contoh dari standar biaya distribusi adalah sebagai berikut:
• Biaya penjualan per unit yang dijual
• Biaya penjualan sebagai suatu persentase dari penjualan bersih
• Biaya per hari
• Biaya per kilometer yang ditempuh
• Biaya per order penjualan
Sama seperti standar produksi yang ternyata berguna dalam mengendalikan biaya produksi, demikian juga semakin banyak perusahaan menemukan bahwa standar biaya distribusi merupakan alat pembantu yang berguna dalam mengarahkan usaha penjualan secara layak.
Beberapa contoh dari standar biaya distribusi adalah sebagai berikut:
• Biaya penjualan per unit yang dijual
• Biaya penjualan sebagai suatu persentase dari penjualan bersih
• Biaya per hari
• Biaya per kilometer yang ditempuh
• Biaya per order penjualan
j.
Standar Biaya
Administrasi
Bila perusahaan telah meluas dan usaha telah berkembang, maka terdapat kecenderungan peningkatan biaya administrasi secara proporsional dan terkadang menyimpang terhadap biaya-biaya ini, sama halnya seperti terhadap biaya produksi.
Bila perusahaan telah meluas dan usaha telah berkembang, maka terdapat kecenderungan peningkatan biaya administrasi secara proporsional dan terkadang menyimpang terhadap biaya-biaya ini, sama halnya seperti terhadap biaya produksi.
k. Standar Lainnya
Standar dapat juga ditetapkan untuk mengukur efektivitas dalam penggunaan harta atau kredit perusahaan. Berapa contoh yang dapat dipertimbangkan untuk ini adalah sebagai berikut:
1. Current ratio
2. Perputaran persediaan
3. Rasio hutang terhadap modal sendiri
4. Penjualan bersih terhadap piutang
5. Banyaknya hari penjualan yang belum ditagih
6. Tingkat pengembalian atas modal sendiri
7. Perputaran modal kerja
8. Operating ratio
Standar dapat juga ditetapkan untuk mengukur efektivitas dalam penggunaan harta atau kredit perusahaan. Berapa contoh yang dapat dipertimbangkan untuk ini adalah sebagai berikut:
1. Current ratio
2. Perputaran persediaan
3. Rasio hutang terhadap modal sendiri
4. Penjualan bersih terhadap piutang
5. Banyaknya hari penjualan yang belum ditagih
6. Tingkat pengembalian atas modal sendiri
7. Perputaran modal kerja
8. Operating ratio
PENETAPAN
STANDAR
Pada dasarnya penetapan standar
memerlukan pengkajian dan analisa yang teliti. Controller dan stafnya, yang
terlatih dalam hal analisa, dan memiliki catatan-catatan pokok tentang berbagai
kegiatan, adalah dalam posisi terbaik untuk berperan dalam mnenetapkan tolok ukur prestasi pelaksanaan
(performance).
• Metoda Penetapan Standar
Berbagai fase yang terlibat dalam penetapan standar dapat
diikhtisiarkan sebagai berikut:
1.
Pengakuan
perlunya suatu standar untuk pengaplikasian khusus
2.
Obsevasi dan
analisa pendahuluan
3.
Pemisahan
fungsi, kegiatan dan/atau biaya dalam hubungan dengan tanggungjawab masing-masing
individu
4.
Penetapan unit
pengukuran untuk pada mana standar akan dinyatakan
5.
Penetapan
metode yang terbaik
6.
Penetapan atau
pernyataan standar
7.
Pengujian
standar
8.
Pengaplikasian
final
• Penggunaan
Standar Untuk Pengendalian
Controller harus memiliki fakta yang cukup untuk
menunjukkan kewajaran standar, bila timbul pertanyaan atau bila tolok ukur
tersebut dianggap tidak wajar.
Bila standar jelas kelihatan tidak wajar, controller harus bersiap untuk mengumpulkan data baru dan melakukan penyesuaian yang selayaknya.
Bila standar jelas kelihatan tidak wajar, controller harus bersiap untuk mengumpulkan data baru dan melakukan penyesuaian yang selayaknya.
• Teknik
Pengendalian Biaya
Dalam analisa terakhir, tujuan pengendalian biaya adalah
untuk memperoleh jumlah produksi atau hasil yang sebesar-besarnya dengan
kualitas yang dikehendaki, dari pemakaian sejumlah bahan tertentu, tenaga
kerja, usaha, atau fasilitas. Yaitu memperoleh hasil yang sebaik-baiknya dengan
biaya yang sekecil mungkin dalam kondisi-kondisi yang ada. Dalam mengendalikan
pelaksanaan ini, langkah pertama ialah menetapkan standar perbandingan; langkah
kedua ialah mencatat prestasi pelaksanaan yang sebenarnya;dan langkah ketiga
ialah membandingkan biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya standar
tatkala pekerjaan dilaksanakan.
• Siapa yang Harus
Menetapkan Standar?
Controller dalam kedudukannya sebagai seorang manajemen
operasional, dapat mengedalikan biaya departemen akuntansi. Di luar itu fungsi
controller hanyalah melaporkan fakta-fakta atas kegiatan lain dari perusahaan,
sehingga dapa diambil tindakan perbaikan, dan memberi informasi kepada manajemen tentang efektivitas
pengendalian biaya.
• Tingkatan
Standar
Bagaimana ketatnya sesuatu standar seharusnya? Meskipun
tidak terdapat garis pembatas yang jelas, tetapi dapat dibedakan 3 tingkat
sebagai berikut:
1.
Standar ideal
2.
Rata-rata
prestasi kerja pada masa lalu
3.
Standar
prestasi yang baik dan dapat dicapai
• Titik Pengendalian
Pembahasan mengenai titik pengendalian biaya meliputi,
selain penempatan tanggungjawab, juga masalah ketepatan waktu (timing).
Biaya-biaya harus dikendalikan tidak hanya pada tempat dimana biaya-biaya itu
dikeluarkan, tetapi juga lebih baik pada saat atau sebelum saat biaya-biaya itu
dikeluarkan.
• Biaya Apa yang
Harus Mempunyai Standar?
Pengendalian biaya tetap dapat dilaksanakan
setidak-tidaknya melalui kedua cara sebagai berikut:
1.
Dengan
Membatasi Pengeluaran Sampai pada Suatu Jumlah yang Ditetapkan Terlebih Dahulu.
2.
Dengan
Penggunaan yang Wajar dari Fasilitas dan Organisasi yang Menimbulkan Biaya
Tetap.
PROSEDUR UNTUK MEREVISI STANDAR
• Revisi Standar
Perubahan dalam metode-metode atau saluran-saluran
distribusi, atau perubahan-perubahan fungsi, dan mengharuskan adanya perubahan
standar untuk kegiatan penjualan, riset, atau administrative. Dengan perkataan
lain, standar sekarang harus direvisi bila kondisi-kondisi telah berubah
sedemikian rupa, sehingga standar tersebut tidak lagi merupakan pengukur yang
realistis atau wajar.
• Program Untuk Revisi Standar
Mengadakan perubahan standar merupakan sesuatu yang
memakan waktu dan mungkin juga mahal. Karena alas an ini, maka hendaknya revisi
jangan dilakukan secara serampangan. Jadi, perlu terlebih dahulu direncanakan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam merevisi standar.melalui program yang
teratur untuk mengkaji dan merevisi standar secara kontinu, maka waktu dan uang
yang dikeluarkan untuk perubahan standar akan lebih sedikit dan usahanya akan
lebih produktif.
PENCATATAN
STANDAR
• Pentingnya
Catatan yang Memadai
Apabila controller harus dapat melayani
manajemen secara efektif dan perusahaan ingin memiliki keuntungan dari adanya
informasi biaya yang cermat, yang dapat diandalkan, dan yang segera, maka
diperlukan pencatatan yang memadai mengenai fakta-fakta.
• Jenis-jenis
Catatan yang Diperlukan
Dalam fungsi pabrikase, catatan-catatan
yang berhubungan dengan penetapan dan penggunaan standar dapat diklasifikasikan
menjadi empat golongan dasar sebagai berikut:
1. Spesifikasi-spesifikasi
fisik yang menggariskan bahan yang diperlukan dan urutan operasi-operasi
pabrikase yang harus dilaksanakan.
2. Perincian biaya
overhead (standar atau anggarannya) yang didasarkan pada kapasitas normal.
3. Daftar biaya
standar untuk setiap produk dan komponennya; dapat ini menunjukkan biaya per
unsur/jenis biaya.
4. Perkiraan-perkiraan
penyimpangan (variance) yang menunjukkan jenis penyimpangan dari standar.
• Pengendalian
Administratif
Meskipun penggunaan standar untuk fungsi-fungsi administrasi tidak dikembangkan sebaik yang berlaku untuk operasi pengolahan, tetapi tolok ukur tersebut dapat ditetapkan untuk dipergunakan secara umum.
• Pencatatan
Biaya Standar Dalam Perkiraan
Secara histories sebagian perusahaan
menggunakan biaya standar hanya untuk perbandingan statistic dan tidak
menyatakannya dalam system catatan akuntansi. Ini mungkin lebih benar berlaku
bagi biaya-biaya administrasi ketimbang bagi biaya produksi langsung.
• Aplikasi
Biaya Standar
Walaupun biaya standar telah
diintegrasikan dalam perkiraan, masih terdapat perbedaan yang besar mengenai
saat pencatatan standar. Sementara terdapat berbagai variasi dalam cara
pembukuan, perbedaannya mungkin sebagai berikut:
1. Pengakuan biaya
standar pada saat terjadinya biaya.
2. Pengakuan biaya
standar pada saat biaya dipindahkan ke perkiraan barang jadi.
• Penggunaan
Biaya Standar Oleh Manajemen
Penggunaan data biaya standar secara
ekstenatif dapat dilakukan oleh manajemen dalam usaha mengarahkan kegiatan perusahaan.
Beberapa bidang yang akan dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan
peramalan
2. Motivasi para
pegawai
3. Pemberian balas
jasa bagi para pegawai
4. Pengukuran
prestasi pelaksanaan
5. Penganalisaan
tindakan alternative produk-produk baru
6. Keputusan-keputusan
penetapan harga
7. Penilaian
persediaan
8. Keputusan
membuat atau membeli
9. Pengendalian
dan pengurangan biaya